Karimunjawa Island
Sea, Sunset, Snorkeling and Sex
|
Karimunjawa Island 2012 |
Petualangan diawali dari Tegal
pada tanggal 11 September 2012, tepatnya 2 hari setelah saya mempersunting
mantan pacar ke pelaminan. Kisah diawali saat saya bangun pagi dan melanjutkan
packing semua pakaian dan barang-barang keperluan pribadi untuk dimasukkan ke
dalam box Givi E33 yang saya beli dari salah seorang sahabat, mengingat gemar akan berpergian dengan mengendarai si Geboy (sebutan bagi Scoopy saya yg berwarna
purple) jadi tidak lagi ada keresek yang menggantung di sangkutan kantung
doraemon ataupun di belakang jok. Damn…. Saya lupa akan sun block, shampoo,
lotion anti nyamuk dan minyak kayu putih (maklum, perjalanan panjang bersama
sang istri jadi harus persiapan matang).
Setelah berpamitan dengan keluarga
Hesty di Tegal, tepat pukul 14.00 WIB saya ditemani istri tercinta Hesty memulai perjalanan
ini menggunakan si Geboy. Tujuan pertama adalah kota Semarang. Sebelumnya saya
bbman dengan Randy anak Scoopy Semarang untuk memberitahukan kedatangan kami
berdua ke Semarang, intinya sih minta jemput trus numpang nginep deh, hehe….
Thx sob for everything.
Tiba di Semarang kita diajak
nongkrong di kota lama sambil ngopi-ngopi. Kemudian kita menginap di tempat
Randy yang kebetulan baru pindahan di kontrakan yg baru. Setelah makan, saya
langsung tidur karena jam 4 subuh harus udah mulai gas ke Jepara.
Day 1
Rabu 12 September
2012 tepat jam 4.00 WIB kita berangkat dari Semarang menuju Jepara, dan tiba di
Pelabuhan Kartini Jepara jam 6.00 WIB. Terlalu awal kita tiba disana karena
ternyata loket penjualan tiket belum buka, dan baru buka jam 6.30 WIB.
Perjalanan menggunakan kapal feri
Muria cukup menjemukan karena memakan waktu 6 jam perjalanan. Berangkat jam
9.00 dan tiba jam 15.00 WIB. Saran saya sebelum kita masuk ke kapal feri beli
lah makan siang ataupun makanan ringan untuk mengisi perut selama perjalanan. Selain
menggunakan kapal feri yg memakan waktu yg lama, kita bisa juga menggunakan
kapal expres bahari yg hanya menempuh perjalanan selama 2,5 jam. Tiket kapal feri Muria per orang Rp. 28.500,-
dan motor Rp. 34.000,-. Untuk jadwal keberangkatan kapal feri Muria ataupun
kapal Express Bahari bisa browsing di internet, karena seminggu itu hanya 3
kali keberangkatan.
Setelah berlabuh menembus ombak
di lautan, tibalah kita ke sebuah pulau yang kecil (jika dibandingkan dengan
pulau Jawa, luas daratannya ± hanya 1.500 hektare). Saran saya ketika parkir di dalam feri adalah
parkir motor anda di bagian paling luar, jangan di tengah-tengah karena akan
sulit untuk mengeluarkan motor anda ketika keluar kapal dan ketika kapal
mendarat, segeralah untuk mengeluarkan motor anda karena jarak motor yg
berdempetan bisa membuat motor anda tergores.
|
Gapura Selamat Datang |
|
Tiba akhirnya di pulau yg kami idam-idamkan "Selamat Datang Di Karimujawa". Ambil kamera langsung pose, jeprett..... Mengabadikan moment lewat foto di gapura selamat datang dan langsung saya share membuat temen-temen jadi ngiler. Tapi itu belum seberapa ketika saya share foto-foto di pantai saat sunset, beuuuuu.... Saat asik foto-foto, datanglah seorang pemuda penduduk setempat menawarkan jasanya menjadi guide
dan menawarkan beberapa penginapan dan homestay tempat menginap. Pemuda
itu bernama Sahar (nomer kontaknya 081226996641, siapa tahu anda mau
kesana hubungi aja dia). Lelaki usia sekitar 30 tahunan ini adalah asli
jawa yang memiliki istri orang karimunjawa dan dia menetap disana hingga
memiliki seorang anak perempuan. Dia adalah salah satu orang yang
membantu saya dalam perjalanan kali ini. Dia membantu saya mendapatkan
penginapan dengan harga yg relatif murah dan bersih. Penginapan itu
bernama "Wisma Karimunjawa", sebuah penginapan yang dikelola oleh Pemda
Jepara. Sewa per kamar 100 ribu per hari non AC, kalo AC 150 ribu per
hari. Wisma ini recommended banget lah, selain memiliki kamar
yang bersih juga letaknya di dekat alun-alun karimunjawa dan dekat
dengan pantai. Di alun-alun sendiri banyak yang menjual makanan mulai
dari cemilan sampai dengan makanan seafood yang siap dibakar langsung
dan dihidangkan secara lesehan beralaskan terpal sambil menyantap
hidangan juga bisa menikmati indahnya pancaran sinar bulan.
Tetapi sebelum saya memutuskan untuk menginap di wisma ini, saya mencoba untuk melihat-lihat penginapan dan homestay yang lain. Untuk ukuran homestay
lebih murah, kisaran harga sewanya sekitar 75 ribu sampai dengan 100
ribu tergantung ukuran kamar, fasilitas dan letaknya dengan pantai. Saya
tidak memilih untuk menyewa homestay karena kamar disini
merupakan bagian dari rumah penduduk, singkat kata kita nyewa kamar yg
ada di rumah penduduk setempat. Maklum lah kita kan pasangan pengantin
baru jadi butuh privasi yg lebih, hehe..... Ada juga wisma apung yg dibangun di perairan tenang di antara Pulau Menjangan Besar dan Pulau Menjangan Kecil sehingga aman dari arus yang kuat. Dalam rangka untuk masuk dan keluar dari sana, naik perahu 10 menit diperlukan dari mainland Karimunjawa. Tapi wisma apung ini kurang recomended, letaknya yg ditengah laut membuat kita kesulitan untuk ke darat untuk sekedar jalan-jalan ataupun mencari makanan, selain itu kamarnya tidak terlalu besar, kamar mandinya kurang terawat, mungkin kita bisa susah tidur karena kasur terasa goyang-goyang diterpa ombak, tapi jika ingin merasakan sensasi itu disinilah tempat yg cocok.
Saat
itu juga saya ditawari oleh Mas Sahar untuk snorkling keesokan harinya.
Biayanya murah, hanya 125 ribu per orang sudah termasuk sewa alat snorkeling, sewa perahu, sewa pelampung, dan foto-foto underwater. Wow...
jika dibandingkan kita nyewa sendiri perahu bisa sampe 500 ribuan
lebih, belum sewa yg lainnya. Menurutnya bisa lebih murah karena kita
gabung dengan penyewa lainnya yg tidak kita kenal sehingga didalam kapal
itu ada beberapa orang. Dan beruntungnya, penyewa yg lain yg satu kapal
dengan kita ternyata juga 2 pasangan laki-perempuan yg sedang
berpacaran, jadi 3 pasang dengan kami hehehe....
Setelah kami check in,
yang saya inginkan adalah mandi. Dan ternyata air yang ada di bak mandi
itu air asin, mungkin pulau karimunjawa ga ada air tawar karena
dikelilingi oleh laut dan samudera. What the.... Sikat gigi dengan air asin itu rasanya asiiiinnn....
Malam
pertama di pulau ini kami lewati dengan jalan-jalan di alun-alun sambil
menikmati ikan bakar yang dibakar langsung di tempat. Harga makanan
disini menurut saya wajar, meskipun agak lebih mahal tapi tidak terlalu
jauh, sama lah dengan di Jakarta. Pancaran sinar bulan menghiasi langit
membuat suasana di pulau ini semakin romantis.
Day 2
|
Snorkeling di Pulau Menjangan Kecil |
Bangun pagi jam 6.00 dan prepare untuk snorkling di hari Kamis 13 September 2012. Tujuan pertama adalah Pulau Menjangan Kecil. Pulau Menjangan Kecil adalah salah satu spot snorkeling yang
cukup populer di Karimunjawa. Perairannya tenang dengan air yang jernih
dan hangat khas laut daerah tropis. Spot snorkeling terletak cukup jauh
dari garis pantai dengan kedalaman sekitar 2 sampai 5 meter. Banyak sekali terumbu karang dan ikan-ikan kecil disini, air lautnya yg berwarna biru sangat kontras dengan karang yang berwarna-warni. Ada yg berwarna coklat butek sampe yg berwarna ungu. Tak salah bila kepulauan Karimunjawa
menjadi Taman Laut Nasional Indonesia, karena kepulauan karimunjawa
mempunyai alam bawah laut yang sangat mempesona. Selain ada anemon dan ikan badut yang bersembunyi di dalamnya, ada pula sekumpulan bulu babi yang berduri tajam. Apabila tidak hati-hati, kaki bisa menginjak bulu babi seperti yang saya alami. Meskipun duri itu terinjak oleh kaki saya, tapi rasanya ga sakit hanya seperti tertusuk jarum dan tidak ada efek yang mematikan atau rasa gatal.
Beberapa bongkah batu besar berwarna merah hati berdiri menjulang
dan biasa dimanfaatkan sebagai tempat untuk berdiri atau beristirahat
ketika rasa lelah mulai terasa di sela-sela snorkeling. Di
beberapa tempat, dasar laut menjadi dangkal dan terumbu karang tumbuh
dengan jarak yang sangat dekat dengan permukaan. Di sinilah semua orang
harus ekstra hati-hati agar tidak menginjak dan mematahkan karang yang
membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk tumbuh.
|
Terjun Dari Atas Perahu |
Hari semakin siang dan kami pun naik ke atas perahu untuk melanjutkan ke spot snorkeling yg kedua. Pulau ini lebih jauh jaraknya dari Pulau Karimunjawa. Spot snorkelingnya pun lebih dalam dibandingkan Pulau Menjangan Kecil. Saya lupa nama pulaunya, namun keindahan biota bawah laut yang ada di spot snorkeling ini tak kalah bagusnya dengan yg lain. Karena lebih dalam, saya mencoba untuk melompat dari perahu ke dalam air tanpa menggunakan life jacket dan sensasinya sangat mendebarkan membuat adrenalin saya terpacu. Spot yg kedua ini saya bisa menyelam sedalam-dalamnya untuk melihat kumpulan terumbu karang.
|
Makan Kepiting |
Saking senangnya saya tidak merasakan waktu itu sudah beranjak sore. Kami pun melanjutkan perjalanan ke pantai tanjung gelam untuk makan. Pantai ini terletak di ujung Pulau Karimunjawa. Pantai ini sering dijadikan tempat singgah bagi para wisatawan untuk makan siang. Ikan bakar yang dihidangkan dengan nasi hangat menjadi menu yg sangat istimewa kali ini. Apalagi dibakar dengan perapian yg kita bikin sendiri, lalu dimakan bersama-sama sambil mengelilingi perapian dan minum dengan air kelapa yg dipetik langsung dari pohonnya langsung diatas pasir putih yang bersih. Beuuuuu.....
Tapi bagi anda yg tidak suka dengan makanan laut, disini juga banyak warung yang menyajikan berbagai makanan dan minuman. Harganya pun wajar tidak mahal. Pantai Tanjung Gelam ini ternyata bisa diakses melalui darat. Dari jalan utama itu kira-kira 2 kilometer masuk ke dalam. Tidak jauh dari Pantai ini terdapat pantai Topeng. Pantai Topeng ini lebih tersembunyi, jarang didatangi oleh wisatawan karena letaknya yg tersembunyi tapi menyimpan keindahan yg luar biasa.
Matahari pun semakin jatuh kebawah permukaan air laut, waktu beranjak sore dan saya beserta istri tidak mau beranjak dari pantai ini. Selendang yg kami jadikan alas untuk sekedar berbaring dibawah rindangnya pohon kelapa untuk menghindari teriknya sinar matahari beserta air kelapa muda dan alunan musik dari ombak kecil menjadi surga yang tidak akan bisa terlupakan. Honeymoon yang sempurna. Tapi tak sekedar disitu keindahan Pulau Karimunjawa, masih banyak lagi tempat-tempat yang belum disinggahi.
|
Shark Attack |
Petualangan pun berlanjut menuju Pulau Menjangan Besar. Di pulau ini anda yg suka dengan uji nyali merupakan tempat yg pas karena disini terdapat penangkaran ikan hiu. Yess... it's a shark, like in the movies "Jaws". Cukup dengan bayar 10 ribu saya bisa berenang dan bermain dengan ikan hiu. Sensasi yg luar biasa saya rasakan ketika hiu itu mendekat, rasa penasaran ingin memegang bercampur dengan rasa takut hiu itu menggigit. Tapi jangan takut, hiu ini tergolong jinak. Hiu ini jenis Blacktif Reef Shark yg menyukai perairan dangkal berpasir. Panjang hiu dewasa berkisar 1,6 meter. Selain ada 2 kolam penangkaran hiu, di pulau ini juga terdapat tempat pengembangbiakan penyu. Di pulau ini juga terdapat penginapan yg berjejer dekat dengan kolam penangkaran hiu. Sambil bermain dengan hiu, saya juga disuguhi sunset yg indah di pulau ini, membuat saya enggan untuk beranjak pulang karena nuansanya yg romantis. Setelah matahari hilang dari permukaan bumi dan berganti dengan bulan yg beranjak naik, kami pun pulang ke penginapan untuk beristirahat melanjutkan petualangan esok harinya.
Day 3
|
View Puncak Gunung |
Jumat 14 September 2012, setelah mendapatkan berbagai informasi dari penduduk setempat dan wisatawan yg lainnya, hari ini saya beserta istri memutuskan untuk mengarungi pulau Karimunjawa di darat menggunakan motor kesayangan saya Si Geboy. Tujuan pertama adalah ke puncak gunung karimunjawa. Di puncak ini kita bisa melihat dengan jelas pulau Karimunjawa, selain itu juga terdapat objek wisata lainnya antara lain: tasbih raksasa, fosil raksasa hiu putih dan makam sunan Nyamplungan yg terletak di lereng gunung Karimunjawa. Menuju tempat ini cukup mudah, jalan masuk di belakang sekolah dan saya juga dipandu oleh penduduk setempat menuju ke puncak. Bagi yg gemar hiking, mendaki gunung karimunjawa tidak seberat kalau kita mendaki gunung Bromo.
|
Bermain di Bangkai Perahu |
Kawasan puncak gunung Karimunjawa mulai tertata dengan rapi, pada saat saya kesana dibangun beberapa jalan setapak yg rapi, saung, dan tempat arena bermain seperti ayunan yg tergantung diatas pohon atau bangkai perahu yg diletakkan di area tersebut. Di puncak ini juga merupakan spot yg sangat bagus untuk melihat sunset. Namun sayang disini saya tidak menemukan tempat berjual makanan, untung saya selalu siap sedia membawa air minum dan cemilan jika suatu saat di petualangan saya tidak menemukan warung atau tempat makan. Saat itu hari sangat terik, matahari berada tepat diatas kepala. Saya beserta istri urung melanjutkan menuju tempat yg lain karena panas yg sangan menyengat. Kami hanya diam dibawah saung sambil menikmati pemandangan yg ada sambil foto-foto.
|
Rumah Adat Bugis |
Matahari sedikit condong ke bawah dan kami pun melanjutkan petualangan darat kami menuju rumah adat Bugis. Selain suku jawa yg menempati pulau ini, ternyata diisi juga oleh suku bugis dan madura. Suku bugis terkenal dengan pelaut yg handal dan bekerja sebagai nelayan. Perjalanan dari puncak gunung menuju ke rumah adat Bugis ini kurang lebih setengah jam ke arah utara. Kawasan rumah adat ini terdapat dua rumah, yg pertama seperti rumah panggung dan yg kedua terletak diseberangnya rumah biasa dengan banyak ukiran yg di depannya terdapat pohon beringin. Petualangan berlanjut lagi menuju kawasan hutan mangrove. Lokasi hutan mangrove tidak begitu jauh dari dermaga, yaitu hanya
sekitar 2 km dan bisa ditempuh dengan sepeda motor. Trackking hutan
mangrove dibuka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Harga
tiket masuknya terjangkau, yaitu hanya Rp 2.500 untuk wisatawan domestik dan Rp 20.000 untuk wisatawan mancanegara. Jika anda ingin masuk ke dalam hutan jangan lupa menggunakan lotion anti nyamuk karena di dalam sana terdapat banyak nyamuk.
Petualangan darat berlanjut hingga ke ujung pulau Karimunjawa. Di ujung pulau ini terdapat bandar udara Dewadaru. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 900 x 23 m. Jarak dari pusat kota sekitar 30 km. Jarak dari ujung ke ujung di pulai ini tidak jauh, jika di jelajahi oleh motor hanya sekitar 30-45 menit. Akan tetapi di sepanjang pulau ini terdapat berbagai macam pantai yg beragam indahnya. Tidak lama dari sini perjalanan dilanjut ke pantai Ujung Gelam untuk menunggu sang surya terbenam. Menghabiskan waktu dengan menikmati indahnya pantai, berbaring di sisi pantai, bercengkrama dengan istri sambil bermain air ataupun pasir pantai yg sangat bersih. Dan tibalah saat-saat yg ditunggu-tunggu yaitu matahari tenggelam. Satu kata yang terucap dari mulut saya ketika menikmati indahnya sunset di Pulau Karimunjawa "SEMPURNA....."
Day 4
Kicauan burung yg saling bersautan di alun-alun membuka hari ini Sabtu 15 September 2012. Secangkir kopi saya tuangkan dan sepiring nasi goreng menyambut cacing-cacing yg ada di dalam perut saya untuk sarapan. Resepsionis menghampiri dan menanyakan kepada saya kapan check out. Saya bilang "Besok palingan mbak, saya masih betah disini belum semua pantai dijelajahi". Karena weekend, banyak wisatawan yg berdatangan ke pulau ini yg berarti banyak pula yg menginap di wisma ini. Wisma dengan tembok berwarna oranye ini memang sepi dikala weekday akan tetapi bila weekend bisa fullbooked.
Agenda hari ini adalah berpetualang menjelajahi setiap pantai yg ada di Pulau Karimunjawa. Persiapan yg pertama dilakukan adalah mengisi bensin full tank. Di pulau ini terdapat pom bensin yg terletak tidak jauh dari dermaga, tapi sayang pom bensin ini tidak beroperasi, apakah rusak atau kehabisan stok saya tidak tahu. Tapi gak perlu takut, disini terdapat bensin yg dijual eceran. Pagi-pagi sekali saya langsung gas dari penginapan menuju tujuan yg pertama yaitu dermaga kecil. Saya ga tau apakah itu dermaga atau bukan, yg pasti disitu terdapat jembatan yg menjorok dari pantai ke tengah laut. Letaknya tidak jauh dari alun-alun, kira-kira berjarak 10 menit saya sudah tiba di lokasi ini. Dermaga kecil ini terletak di samping sebuah penginapan yg saya lupa namanya. Disini juga bisa menjadi lokasi yg pas untuk menikmati sunset karena pandangan yg luas ke tengah lautan.
Sebenernya hampir semua pantai yg terlihat ataupun yg tersembunyi saya singgahi tetapi saya tidak aka me-review semuanya, saya hanya akan me-review pantai-pantai yg menurut saya indah dan unik. Ada pantai yg namanya unik yaitu pantai hadirin. Pantai unik lain yang saya datangi adalah pantai cemara. Kita semua tahu jika pohon cemara itu terdapat di dataran tinggi biasanya di daerah pegunungan. Tapi yg menakjubkan adalah pohon cemara ini terletak di pinggir pantai. Sekumpulan pohon cemara atau bisa disebut hutan kecil cemara ini tumbuh tidak jauh dari bibir pantai, mungkin karena inilah pantai ini dinamai pantai cemara. Tapi sangat disayangkan di pantai ini terlihat kotor karena banyak sampah yg berserakan di pinggir pantai, mungkin sampah ini terbawa arus dari daerah lain dan menepi di pantai ini. Tidak lama saya berdiam disini dan melanjutkan petualangan lagi menuju pantai Baracuda.
|
Pulau Gosong |
Pantai Baracuda letaknya berseberangan dengan pulau kecil. Saya menyusuri sepanjang pantai ini banyak sekali ditumbuhi pohon kelapa yg berjejer, mulai dari yg berdiri tegak sampai dengan yg miring. Di pinggir yg lain terdapat bongkahan-bongkahan batu besar seperti bekas benteng atau apalah namanya, bongkahan batu itu berwarna hitam berbentuk tabung yg tengahnya bolong... mirip gorong-gorong. Ketika memasuki pantai ini terdapat nelayan yg sedang memperbaiki jala dan ada juga yg sedang membuat perahu kayu. Sungguh eksotis dengan deretan pohon kelapa yg berjejer rapi di bibir pantai. Dan yang paling menakjubkan adalah terdapat pantai kecil yg dikelilingi oleh air laut, orang-orang menyebutnya pulau gosong. Konon jika kita berjemur di pulau ini kulit kita akan gosong karena tidak ada pohon yg tumbuh disini. Pulau ini mengingatkan saya akan cerita-cerita yg ada di film mengenai terdampar di "middle of nowhere". Pantai Barracuda juga memilki Tempat
Program Rehabilitasi dan Perlindungan Lumba-lumba, pemetasan penyu semi
alami, rehabilitasi terumbu karang, dan rehabilitasi monyet ekor
panjang.
|
Indahnya Pantai Topeng |
Hari menjelang sore, matahari mulai menuduk dan petualangan berlanjut menuju tempat yg menjadi favorit bagi kebanyakan travelers yg hendak menikmati sunset yaitu pantai Ujung Gelam. Spot terbaik untuk menikmati indahnya lukisan Tuhan melalui kanvasnya langit biru yg dibalut warna jingga dan hamparan pasir putih serta air laut yg jernih tersaji disini "Heaven On Earth". Saya menyusuri pantai ini ke arah selatan dan menemukan bongkahan karang yg cantik, sambil duduk diatasnya dan memandangi pesona lautan. Semakin sore orang yg datang ke pantai ini semakin banyak untuk berburu sunset. Privasi yg saya rasakan mulai terusik dengan kehadiran mereka. Tidak ada yg salah dengan kehadiran mereka, tapi benak saya tidak mengizinkan konsep "middle of nowhere" yg terbangun oleh ego saya itu terbatasi oleh norma-norma kepatutan dan nilai-nilai moral yg terbentuk melalui mekanisme manusia sebagai mahluk sosial. I just want to be free, wild, like no one or nobody, fused with nature, enjoy the sea, sunset, snorkeling and sex.. that's all.
Bergerak ke arah utara dari pantai Ujung Gelam dengan jalan setapak yg cukup sempit, pasir pantai yg cukup susah dilalui oleh motor, saya menemukan pantai terpencil yang luput dari pandangan orang lain. Pantai ini sangat perawan, belum terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia, pasir putihnya yang menghampar luas dan tidak ada orang lain disini membuat konsep "middle of nowhere" saya kembali ditemukan. Pantai ini bernama Pantai Topeng. Dari kata topeng saya paham filosofi bahwa manusia itu hidup tak lepas dari topeng, seperti yang dikatakan oleh seorang psikoanalisis bernama Carl Gustav Jung bahwa manusia itu memiliki Persona.
Persona adalah topeng yang dipakai pribadi sebagai respon terhadap
tuntutan-tuntutan
kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta tuntutan
tentang idealismenya sendiri. Tujuannya adalah unutk menciptakan kesan tertentu pada orang lain dan
seringkali ia melupakan hakikat kepribadian sesungguhnya. Apabila ego
mengidentifikasikan diri dengan persona, maka individu menjadi lebih
sadar akan bagian yang dimainkannya daripada perasaanya sesungguhnya. Ia
menjasi terasing dari dirinya, dan seluruh kepribadiannya menjadi rata
atau berdimensi dua. Ia menjadi manusia tiruan belaka, sekedar pantulan
masyarakat, bukan seorang manusia otonom. Mungkin terdengar berlebihan, tapi kami berdua, saya dan istri saya menyatu dengan pantai ini. Lo mau jungkir balik, salto, koprol, maaf... telanjang bulat atupun having sex bebas gak ada yg ngelarang.
Setelah matahari tenggelam kami berdua pulang ke penginapan . Lampu motor menjadi satu-satunya penerangan selama perjalanan, jadi jika anda ingin berburu sunset menggunakan motor sewaan pastikan dulu lampunya tidak mati. Malam terakhir ini tentunya dimanfaatkan untuk mencari oleh-oleh dan souvenir karena besok harus pulang kembali lagi ke rutinitas. Souvenir shop banyak terdapat di Karimunjawa, letaknya tidak jauh dari alun-alun. Saya beli satu kilo kacang mede, baju, celana, gantungan kunci dan pernak-pernik lain untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Tak lupa saya memesan tiket pulang ke mas sahar yg kebetulan dia juga akan nyeberang ke Jepara untuk pulang kampung. Sebenernya sih tiket harus dibeli langsung di loket dermaga, tapi mas sahar ini punya cara agar saya bisa mendapatkan tiket... daripada saya harus antri di loket, hehehe....
Day 5
|
Saat Naik Kapal |
Minggu 16 September 2012 jam 8.00 kapal sudah mulai berlabuh karena saat itu kapal sudah dipenuhi oleh penumpang. Berdasarkan jadwal keberangkatan memang jam 9.00, akan tetapi kalo kapal udah penuh maka kapal akan segera berlabuh. So... buat anda yg ingin pulang lebih baik datang lebih awal jam 7 pagi untuk mendapatkan tempat duduk. Jangan lupa bawa makan siang, perjalanan selama 6 jam cukup menguras tenaga dan energi. Jika anda beruntung, di tengah lautan mungkin anda akan bertemu dengan lumba-lumba yg asik melompat ke udara dan menyapa para penumpang yg ada di dalam kapal.
Akhirnya tiba di Pelabuhan Jepara. 6 jam lebih perjalanan karena ombak saat itu sedang kencang, jadi kapal tidak bisa dipacu cepat. Saking besarnya ombak, cipratan ombak yg menerjang kapal bisa masuk ke dalam kapal. Korbannya adalah mobil dan motor yg diparkir dekat pintu akan kecipratan air laut, termasuk si Geboy. Oleh karena itu, setibanya di Jepara tempat pertama yg saya datangi adalah tempat cuci motor karena selain si Geboy udah kotor, pasir pantai dan air laut bisa menyebabkan kerusakan pada body motor ataupun karat pada motor.
Waktu itu menunjukkan 16.00 dan perjalanan pun dilanjut dari Jepara menuju Jakarta. Tempat pertama untuk singgah adalah di kota Tegal. Sampe di Tegal jam 10 malem, disini adalah tempat yg pas untuk menikmati sate kambing muda atau batibul (bawah tiga bulan). Sepuluh tusuk sate kambing yang empuk ditambah dengan sepiring nasi sudah menjadi sumber energi yg banyak untuk melanjutkan perjalanan. Tak terasa sudah dua jam kami di rumah makan sate ini dan kembali melanjutkan perjalanan kembali. Karena istri saat itu kelelahan, kami pun merapat ke hotel kuda laut di daerah perbatasan Cirebon. Setelah cukup beristirahat, kira-kira jam 6 pagi kami pun langsung ngegas lagi melanjutkan perjalanan ke Jakarta melalui jalur pantura. Kira-kira jam 12 siang sampe di kontrakan kami yg tercinta di daerah Pondok Labu Jakarta Selatan.
Wow... sungguh petualangan yg menakjubkan sekaligus melelahkan. Satu hal yg ingin saya tekankan bahwa hidup tak selamanya berjalan mulus, seperti ketika kita berkendara di jalan, terkadang jalan itu naik atau turun, terkadang lurus atau berbelok-belok, terkadang mulus atau bolong-bolong, juga terkadang hujan ataupun panas. Rasa cape dan lelah selama perjalanan terbayar dengan indahnya Pulau Karimunjawa beserta segala sesuatu yg ada di dalamnya dan petualangan ini menjadi sejarah perjalanan hidup kami berdua menuju bahtera rumah tangga yg bahagia karena perjalanan masih panjang dan cerita pun akan berlanjut dengan tema yg tentu berbeda. Petualangan ini akan saya kisahkan untuk anak dan cucu saya kelak nanti bisa mengenal lebih jauh mengenai keindahan Pulau Karimunjawa, dan menanamkan rasa cinta bahwa di negeri ini terdapat tempat-tempat yg sangat indah dan eksotis, surganya dunia, karena INDONESIA BAGUS.
Pelabuhan Jepara - Kapal Feri - Dermaga Karimunjawa
|
Pelabuhan Penyebrangan Jepara |
|
Memasuki Kapal Feri |
|
Di Pagar Kapal Feri |
|
Dermaga Karimunjawa |
Selamat Datang Karimunjawa
|
Si Geboy Jarambah Ke Karimunjawa |
|
Selamat Datang Karimunjawa |
|
Teman Setia Perjalanan |
Snorkeling - Underwater
|
Mas Sahar dan Anaknya |
|
Prepare Snorkeling |
|
Memberi Makan Ikan dengan Roti |
|
Bergaya Sebelum Nyebur Ke Laut |
|
Karang Berwarna Ungu |
|
Terumbu Karang |
|
Bermain Ikan |
|
Ikan Lucu |
|
Snorkeling Di Karimunjawa Mantap |
|
Terjun Dari Kapal |
|
Anemon dan Ikan Badut |
|
Ini dia Bulu Babi Yg Nusuk Kaki Saya |
|
Berenang Berdua |
|
Foto Bareng Pasangan Lain |
Ikan Hiu
|
Sekumpulan Ikan Hiu |
|
Shark Attack |
|
Wajah Panik |
Beach
|
Bermain Kepiting
|
|
Wisma Karimunjawa |
|
Menjelajahi Pantai Baracuda dengan Si Geboy |
|
Pantai Baracuda |
|
Bayangan Di Pasir |
|
Suasana Pantai Tanjung Gelam |
|
Pasir Putih Pantai Tanjung Gelam |
|
Mengibarkan Selendang
|
|
Bergaya foto model
|
|
Perahu Kecil |
|
Bongkahan Pohon Di Pantai Topeng |
|
Si Geboy di Pantai Topeng |
|
Berjemur di Pantai Topeng |
|
Indahnya Pemandangan Pantai Topeng |
|
Just Married |
|
Octa & Hesty Just Married |
|
Pasir Putih Pantai Topeng |
|
Pantai Baracuda |
|
Memanjat Pohon Kelapa |
Sunset at Pantai Topeng
Tips jika ingin melancong ke pulau Karimunjawa :
- Cari
informasi sebanyak mungkin dari internet ataupun dari teman anda mengenai
akomodasi, penginapan, tiket, jadwal penyebrangan kapal, biaya penginapan, dan
tempat-tempat wisata yg ada di pulau karimunjawa, karena itu akan mempermudah
anda untuk melakukan perjalanan yg menyenangkan.
- Jika
anda tidak menggunakan jasa paket Tour yg banyak disediakan oleh Biro wisata,
lebih baik reserve penginapan, homestay atau hotel minimal 2 minggu sebelumnya karena
biasanya pada waktu weekend banyak penginapan yg full booked.
- Persiapkan
uang cash secukupnya, karena di karimunjawa terdapat ATM bersama.
- Jika
anda bawa motor, sebelum masuk kapal feri isi bensin full tank. Di karimunjawa
memang terdapat penjual bensin eceran, tapi kualitasnya diragukan .
- Pakaian
bawa secukupnya, obat-obatan pribadi dan kaca mata hitam. Jangan lupa sun
block dan lotion anti nyamuk.
- Jika
anda pengguna Blackberry, siapkan batere cadangan atau power bank karena
listrik di karimunjawa hanya ada dari jam 18.00 – 6.00 jadi pergunakan waktu yg
ada untuk isi batere.
- Saat anda snorkling, gunakan life jacket dan kacamata renang.
- Jika anda mempunyai kamera underwater, jangan ragu untuk dibawa karena banyak sekali spot yg bisa diabadikan lewat foto.
- Jika anda ingin naik di kapal feri di kelas VIP, beli lah tiket di dermaga kelas ekonomi seperti biasa dan duduklah di dekat ruang VIP saat akan berangkat. Ketika kapal mulai bergerak, ada petugas disana yg menawarkan kita untuk masuk ke ruang VIP dengan tambahan Rp 20.000,- Jika anda banyakan mungkin bisa nego harga lebih murah (tapi ini dilakukan oleh petugas diam-diam tidak terbuka) Jika anda tidak didekati petugas, mendekatlah ke petugas itu dan iseng-iseng nanya kelas VIP dan memancing pembicaraan, saya yakin bila kelas VIP belum terisi penuh maka petuga itu akan menawarkan kepada anda.
Jadwal Keberangkatan Kapal
Jadwal KM Muria :
Jepara - Karimunjawa:
Senin, Rabu dan Sabtu
Karimunjawa - Jepara:
Selasa, Kamis dan Minggu
Tarif Ekonomi : Rp. 28.500
Tarif Motor : Rp. 34.000
VIP : Rp. 60.000
Jadwal Expres Bahari
Jepara - Karimunjawa:
Senin : 10.30 WIB
Selasa : 10.30 WIB
Jumat : 14.00 WIB
Sabtu : 10.30 WIB
Karimunjawa - Jepara
Senin : 13.00 WIB
Rabu : 10.30 WIB
Sabtu : 08.00 WIB
Minggu : 14.00 WIB
Jadwal KMC Kartini I
Sabtu (Semarang – Karimunjawa) : 09.00-12.30
Minggu (Karimunjawa – Semarang) : 14.00-17.30
Tarif Bisnis : Rp. 110.000,-
Eksekutif : Rp. 135.000,-
Senin (Semarang – Jepara – Karimunjawa) : 07.00-10.00-12.30 *)
Selasa (Karimunjawa – Jepara-Semarang) : 11.00-13.30-16.30 *)
*) 2 minggu 1 kali