Karimunjawa Island
Sea, Sunset, Snorkeling and Sex
Karimunjawa Island 2012 |
Petualangan diawali dari Tegal
pada tanggal 11 September 2012, tepatnya 2 hari setelah saya mempersunting
mantan pacar ke pelaminan. Kisah diawali saat saya bangun pagi dan melanjutkan
packing semua pakaian dan barang-barang keperluan pribadi untuk dimasukkan ke
dalam box Givi E33 yang saya beli dari salah seorang sahabat, mengingat gemar akan berpergian dengan mengendarai si Geboy (sebutan bagi Scoopy saya yg berwarna
purple) jadi tidak lagi ada keresek yang menggantung di sangkutan kantung
doraemon ataupun di belakang jok. Damn…. Saya lupa akan sun block, shampoo,
lotion anti nyamuk dan minyak kayu putih (maklum, perjalanan panjang bersama
sang istri jadi harus persiapan matang).
Setelah berpamitan dengan keluarga
Hesty di Tegal, tepat pukul 14.00 WIB saya ditemani istri tercinta Hesty memulai perjalanan
ini menggunakan si Geboy. Tujuan pertama adalah kota Semarang. Sebelumnya saya
bbman dengan Randy anak Scoopy Semarang untuk memberitahukan kedatangan kami
berdua ke Semarang, intinya sih minta jemput trus numpang nginep deh, hehe….
Thx sob for everything.
Tiba di Semarang kita diajak
nongkrong di kota lama sambil ngopi-ngopi. Kemudian kita menginap di tempat
Randy yang kebetulan baru pindahan di kontrakan yg baru. Setelah makan, saya
langsung tidur karena jam 4 subuh harus udah mulai gas ke Jepara.
Day 1
Rabu 12 September
2012 tepat jam 4.00 WIB kita berangkat dari Semarang menuju Jepara, dan tiba di
Pelabuhan Kartini Jepara jam 6.00 WIB. Terlalu awal kita tiba disana karena
ternyata loket penjualan tiket belum buka, dan baru buka jam 6.30 WIB.
Perjalanan menggunakan kapal feri
Muria cukup menjemukan karena memakan waktu 6 jam perjalanan. Berangkat jam
9.00 dan tiba jam 15.00 WIB. Saran saya sebelum kita masuk ke kapal feri beli
lah makan siang ataupun makanan ringan untuk mengisi perut selama perjalanan. Selain
menggunakan kapal feri yg memakan waktu yg lama, kita bisa juga menggunakan
kapal expres bahari yg hanya menempuh perjalanan selama 2,5 jam. Tiket kapal feri Muria per orang Rp. 28.500,-
dan motor Rp. 34.000,-. Untuk jadwal keberangkatan kapal feri Muria ataupun
kapal Express Bahari bisa browsing di internet, karena seminggu itu hanya 3
kali keberangkatan.
Setelah berlabuh menembus ombak
di lautan, tibalah kita ke sebuah pulau yang kecil (jika dibandingkan dengan
pulau Jawa, luas daratannya ± hanya 1.500 hektare). Saran saya ketika parkir di dalam feri adalah
parkir motor anda di bagian paling luar, jangan di tengah-tengah karena akan
sulit untuk mengeluarkan motor anda ketika keluar kapal dan ketika kapal
mendarat, segeralah untuk mengeluarkan motor anda karena jarak motor yg
berdempetan bisa membuat motor anda tergores.
Gapura Selamat Datang |
Tiba akhirnya di pulau yg kami idam-idamkan "Selamat Datang Di Karimujawa". Ambil kamera langsung pose, jeprett..... Mengabadikan moment lewat foto di gapura selamat datang dan langsung saya share membuat temen-temen jadi ngiler. Tapi itu belum seberapa ketika saya share foto-foto di pantai saat sunset, beuuuuu.... Saat asik foto-foto, datanglah seorang pemuda penduduk setempat menawarkan jasanya menjadi guide
dan menawarkan beberapa penginapan dan homestay tempat menginap. Pemuda
itu bernama Sahar (nomer kontaknya 081226996641, siapa tahu anda mau
kesana hubungi aja dia). Lelaki usia sekitar 30 tahunan ini adalah asli
jawa yang memiliki istri orang karimunjawa dan dia menetap disana hingga
memiliki seorang anak perempuan. Dia adalah salah satu orang yang
membantu saya dalam perjalanan kali ini. Dia membantu saya mendapatkan
penginapan dengan harga yg relatif murah dan bersih. Penginapan itu
bernama "Wisma Karimunjawa", sebuah penginapan yang dikelola oleh Pemda
Jepara. Sewa per kamar 100 ribu per hari non AC, kalo AC 150 ribu per
hari. Wisma ini recommended banget lah, selain memiliki kamar
yang bersih juga letaknya di dekat alun-alun karimunjawa dan dekat
dengan pantai. Di alun-alun sendiri banyak yang menjual makanan mulai
dari cemilan sampai dengan makanan seafood yang siap dibakar langsung
dan dihidangkan secara lesehan beralaskan terpal sambil menyantap
hidangan juga bisa menikmati indahnya pancaran sinar bulan.
Tetapi sebelum saya memutuskan untuk menginap di wisma ini, saya mencoba untuk melihat-lihat penginapan dan homestay yang lain. Untuk ukuran homestay
lebih murah, kisaran harga sewanya sekitar 75 ribu sampai dengan 100
ribu tergantung ukuran kamar, fasilitas dan letaknya dengan pantai. Saya
tidak memilih untuk menyewa homestay karena kamar disini
merupakan bagian dari rumah penduduk, singkat kata kita nyewa kamar yg
ada di rumah penduduk setempat. Maklum lah kita kan pasangan pengantin
baru jadi butuh privasi yg lebih, hehe..... Ada juga wisma apung yg dibangun di perairan tenang di antara Pulau Menjangan Besar dan Pulau Menjangan Kecil sehingga aman dari arus yang kuat. Dalam rangka untuk masuk dan keluar dari sana, naik perahu 10 menit diperlukan dari mainland Karimunjawa. Tapi wisma apung ini kurang recomended, letaknya yg ditengah laut membuat kita kesulitan untuk ke darat untuk sekedar jalan-jalan ataupun mencari makanan, selain itu kamarnya tidak terlalu besar, kamar mandinya kurang terawat, mungkin kita bisa susah tidur karena kasur terasa goyang-goyang diterpa ombak, tapi jika ingin merasakan sensasi itu disinilah tempat yg cocok.
Saat
itu juga saya ditawari oleh Mas Sahar untuk snorkling keesokan harinya.
Biayanya murah, hanya 125 ribu per orang sudah termasuk sewa alat snorkeling, sewa perahu, sewa pelampung, dan foto-foto underwater. Wow...
jika dibandingkan kita nyewa sendiri perahu bisa sampe 500 ribuan
lebih, belum sewa yg lainnya. Menurutnya bisa lebih murah karena kita
gabung dengan penyewa lainnya yg tidak kita kenal sehingga didalam kapal
itu ada beberapa orang. Dan beruntungnya, penyewa yg lain yg satu kapal
dengan kita ternyata juga 2 pasangan laki-perempuan yg sedang
berpacaran, jadi 3 pasang dengan kami hehehe....
Setelah kami check in,
yang saya inginkan adalah mandi. Dan ternyata air yang ada di bak mandi
itu air asin, mungkin pulau karimunjawa ga ada air tawar karena
dikelilingi oleh laut dan samudera. What the.... Sikat gigi dengan air asin itu rasanya asiiiinnn....
Malam
pertama di pulau ini kami lewati dengan jalan-jalan di alun-alun sambil
menikmati ikan bakar yang dibakar langsung di tempat. Harga makanan
disini menurut saya wajar, meskipun agak lebih mahal tapi tidak terlalu
jauh, sama lah dengan di Jakarta. Pancaran sinar bulan menghiasi langit
membuat suasana di pulau ini semakin romantis.
Day 2
Day 2
Snorkeling di Pulau Menjangan Kecil |
Beberapa bongkah batu besar berwarna merah hati berdiri menjulang
dan biasa dimanfaatkan sebagai tempat untuk berdiri atau beristirahat
ketika rasa lelah mulai terasa di sela-sela snorkeling. Di
beberapa tempat, dasar laut menjadi dangkal dan terumbu karang tumbuh
dengan jarak yang sangat dekat dengan permukaan. Di sinilah semua orang
harus ekstra hati-hati agar tidak menginjak dan mematahkan karang yang
membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk tumbuh.
Terjun Dari Atas Perahu |
Hari semakin siang dan kami pun naik ke atas perahu untuk melanjutkan ke spot snorkeling yg kedua. Pulau ini lebih jauh jaraknya dari Pulau Karimunjawa. Spot snorkelingnya pun lebih dalam dibandingkan Pulau Menjangan Kecil. Saya lupa nama pulaunya, namun keindahan biota bawah laut yang ada di spot snorkeling ini tak kalah bagusnya dengan yg lain. Karena lebih dalam, saya mencoba untuk melompat dari perahu ke dalam air tanpa menggunakan life jacket dan sensasinya sangat mendebarkan membuat adrenalin saya terpacu. Spot yg kedua ini saya bisa menyelam sedalam-dalamnya untuk melihat kumpulan terumbu karang.
Makan Kepiting |
Saking senangnya saya tidak merasakan waktu itu sudah beranjak sore. Kami pun melanjutkan perjalanan ke pantai tanjung gelam untuk makan. Pantai ini terletak di ujung Pulau Karimunjawa. Pantai ini sering dijadikan tempat singgah bagi para wisatawan untuk makan siang. Ikan bakar yang dihidangkan dengan nasi hangat menjadi menu yg sangat istimewa kali ini. Apalagi dibakar dengan perapian yg kita bikin sendiri, lalu dimakan bersama-sama sambil mengelilingi perapian dan minum dengan air kelapa yg dipetik langsung dari pohonnya langsung diatas pasir putih yang bersih. Beuuuuu.....
Tapi bagi anda yg tidak suka dengan makanan laut, disini juga banyak warung yang menyajikan berbagai makanan dan minuman. Harganya pun wajar tidak mahal. Pantai Tanjung Gelam ini ternyata bisa diakses melalui darat. Dari jalan utama itu kira-kira 2 kilometer masuk ke dalam. Tidak jauh dari Pantai ini terdapat pantai Topeng. Pantai Topeng ini lebih tersembunyi, jarang didatangi oleh wisatawan karena letaknya yg tersembunyi tapi menyimpan keindahan yg luar biasa.
Matahari pun semakin jatuh kebawah permukaan air laut, waktu beranjak sore dan saya beserta istri tidak mau beranjak dari pantai ini. Selendang yg kami jadikan alas untuk sekedar berbaring dibawah rindangnya pohon kelapa untuk menghindari teriknya sinar matahari beserta air kelapa muda dan alunan musik dari ombak kecil menjadi surga yang tidak akan bisa terlupakan. Honeymoon yang sempurna. Tapi tak sekedar disitu keindahan Pulau Karimunjawa, masih banyak lagi tempat-tempat yang belum disinggahi.
Shark Attack |
Day 3
View Puncak Gunung |
Bermain di Bangkai Perahu |
Rumah Adat Bugis |
Day 4
Kicauan burung yg saling bersautan di alun-alun membuka hari ini Sabtu 15 September 2012. Secangkir kopi saya tuangkan dan sepiring nasi goreng menyambut cacing-cacing yg ada di dalam perut saya untuk sarapan. Resepsionis menghampiri dan menanyakan kepada saya kapan check out. Saya bilang "Besok palingan mbak, saya masih betah disini belum semua pantai dijelajahi". Karena weekend, banyak wisatawan yg berdatangan ke pulau ini yg berarti banyak pula yg menginap di wisma ini. Wisma dengan tembok berwarna oranye ini memang sepi dikala weekday akan tetapi bila weekend bisa fullbooked.
Sebenernya hampir semua pantai yg terlihat ataupun yg tersembunyi saya singgahi tetapi saya tidak aka me-review semuanya, saya hanya akan me-review pantai-pantai yg menurut saya indah dan unik. Ada pantai yg namanya unik yaitu pantai hadirin. Pantai unik lain yang saya datangi adalah pantai cemara. Kita semua tahu jika pohon cemara itu terdapat di dataran tinggi biasanya di daerah pegunungan. Tapi yg menakjubkan adalah pohon cemara ini terletak di pinggir pantai. Sekumpulan pohon cemara atau bisa disebut hutan kecil cemara ini tumbuh tidak jauh dari bibir pantai, mungkin karena inilah pantai ini dinamai pantai cemara. Tapi sangat disayangkan di pantai ini terlihat kotor karena banyak sampah yg berserakan di pinggir pantai, mungkin sampah ini terbawa arus dari daerah lain dan menepi di pantai ini. Tidak lama saya berdiam disini dan melanjutkan petualangan lagi menuju pantai Baracuda.
Pulau Gosong |
Indahnya Pantai Topeng |
Bergerak ke arah utara dari pantai Ujung Gelam dengan jalan setapak yg cukup sempit, pasir pantai yg cukup susah dilalui oleh motor, saya menemukan pantai terpencil yang luput dari pandangan orang lain. Pantai ini sangat perawan, belum terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia, pasir putihnya yang menghampar luas dan tidak ada orang lain disini membuat konsep "middle of nowhere" saya kembali ditemukan. Pantai ini bernama Pantai Topeng. Dari kata topeng saya paham filosofi bahwa manusia itu hidup tak lepas dari topeng, seperti yang dikatakan oleh seorang psikoanalisis bernama Carl Gustav Jung bahwa manusia itu memiliki Persona.
Persona adalah topeng yang dipakai pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan
kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta tuntutan tentang idealismenya sendiri. Tujuannya adalah unutk menciptakan kesan tertentu pada orang lain dan seringkali ia melupakan hakikat kepribadian sesungguhnya. Apabila ego mengidentifikasikan diri dengan persona, maka individu menjadi lebih sadar akan bagian yang dimainkannya daripada perasaanya sesungguhnya. Ia menjasi terasing dari dirinya, dan seluruh kepribadiannya menjadi rata atau berdimensi dua. Ia menjadi manusia tiruan belaka, sekedar pantulan masyarakat, bukan seorang manusia otonom. Mungkin terdengar berlebihan, tapi kami berdua, saya dan istri saya menyatu dengan pantai ini. Lo mau jungkir balik, salto, koprol, maaf... telanjang bulat atupun having sex bebas gak ada yg ngelarang.
Setelah matahari tenggelam kami berdua pulang ke penginapan . Lampu motor menjadi satu-satunya penerangan selama perjalanan, jadi jika anda ingin berburu sunset menggunakan motor sewaan pastikan dulu lampunya tidak mati. Malam terakhir ini tentunya dimanfaatkan untuk mencari oleh-oleh dan souvenir karena besok harus pulang kembali lagi ke rutinitas. Souvenir shop banyak terdapat di Karimunjawa, letaknya tidak jauh dari alun-alun. Saya beli satu kilo kacang mede, baju, celana, gantungan kunci dan pernak-pernik lain untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Tak lupa saya memesan tiket pulang ke mas sahar yg kebetulan dia juga akan nyeberang ke Jepara untuk pulang kampung. Sebenernya sih tiket harus dibeli langsung di loket dermaga, tapi mas sahar ini punya cara agar saya bisa mendapatkan tiket... daripada saya harus antri di loket, hehehe....
Day 5
Saat Naik Kapal |
Akhirnya tiba di Pelabuhan Jepara. 6 jam lebih perjalanan karena ombak saat itu sedang kencang, jadi kapal tidak bisa dipacu cepat. Saking besarnya ombak, cipratan ombak yg menerjang kapal bisa masuk ke dalam kapal. Korbannya adalah mobil dan motor yg diparkir dekat pintu akan kecipratan air laut, termasuk si Geboy. Oleh karena itu, setibanya di Jepara tempat pertama yg saya datangi adalah tempat cuci motor karena selain si Geboy udah kotor, pasir pantai dan air laut bisa menyebabkan kerusakan pada body motor ataupun karat pada motor.
Waktu itu menunjukkan 16.00 dan perjalanan pun dilanjut dari Jepara menuju Jakarta. Tempat pertama untuk singgah adalah di kota Tegal. Sampe di Tegal jam 10 malem, disini adalah tempat yg pas untuk menikmati sate kambing muda atau batibul (bawah tiga bulan). Sepuluh tusuk sate kambing yang empuk ditambah dengan sepiring nasi sudah menjadi sumber energi yg banyak untuk melanjutkan perjalanan. Tak terasa sudah dua jam kami di rumah makan sate ini dan kembali melanjutkan perjalanan kembali. Karena istri saat itu kelelahan, kami pun merapat ke hotel kuda laut di daerah perbatasan Cirebon. Setelah cukup beristirahat, kira-kira jam 6 pagi kami pun langsung ngegas lagi melanjutkan perjalanan ke Jakarta melalui jalur pantura. Kira-kira jam 12 siang sampe di kontrakan kami yg tercinta di daerah Pondok Labu Jakarta Selatan.
Wow... sungguh petualangan yg menakjubkan sekaligus melelahkan. Satu hal yg ingin saya tekankan bahwa hidup tak selamanya berjalan mulus, seperti ketika kita berkendara di jalan, terkadang jalan itu naik atau turun, terkadang lurus atau berbelok-belok, terkadang mulus atau bolong-bolong, juga terkadang hujan ataupun panas. Rasa cape dan lelah selama perjalanan terbayar dengan indahnya Pulau Karimunjawa beserta segala sesuatu yg ada di dalamnya dan petualangan ini menjadi sejarah perjalanan hidup kami berdua menuju bahtera rumah tangga yg bahagia karena perjalanan masih panjang dan cerita pun akan berlanjut dengan tema yg tentu berbeda. Petualangan ini akan saya kisahkan untuk anak dan cucu saya kelak nanti bisa mengenal lebih jauh mengenai keindahan Pulau Karimunjawa, dan menanamkan rasa cinta bahwa di negeri ini terdapat tempat-tempat yg sangat indah dan eksotis, surganya dunia, karena INDONESIA BAGUS.
Pelabuhan Jepara - Kapal Feri - Dermaga Karimunjawa
Pelabuhan Penyebrangan Jepara |
Di Pagar Kapal Feri |
Selamat Datang Karimunjawa
Si Geboy Jarambah Ke Karimunjawa |
Selamat Datang Karimunjawa |
Teman Setia Perjalanan |
Snorkeling - Underwater
Mas Sahar dan Anaknya |
Prepare Snorkeling |
Memberi Makan Ikan dengan Roti |
Bergaya Sebelum Nyebur Ke Laut |
Karang Berwarna Ungu |
Terumbu Karang |
Bermain Ikan |
Ikan Lucu |
Snorkeling Di Karimunjawa Mantap |
Terjun Dari Kapal |
Anemon dan Ikan Badut |
Ini dia Bulu Babi Yg Nusuk Kaki Saya |
Berenang Berdua |
Foto Bareng Pasangan Lain |
Ikan Hiu
Sekumpulan Ikan Hiu |
Shark Attack |
Wajah Panik |
Beach
Bermain Kepiting |
Wisma Karimunjawa |
Menjelajahi Pantai Baracuda dengan Si Geboy |
Pantai Baracuda |
Bayangan Di Pasir |
Suasana Pantai Tanjung Gelam |
Pasir Putih Pantai Tanjung Gelam |
Mengibarkan Selendang |
Bergaya foto model |
Perahu Kecil |
Bongkahan Pohon Di Pantai Topeng |
Si Geboy di Pantai Topeng |
Berjemur di Pantai Topeng |
Indahnya Pemandangan Pantai Topeng |
Just Married |
Octa & Hesty Just Married |
Pasir Putih Pantai Topeng |
Pantai Baracuda |
Memanjat Pohon Kelapa |
Sunset at Pantai Topeng
Tips jika ingin melancong ke pulau Karimunjawa :
- Cari informasi sebanyak mungkin dari internet ataupun dari teman anda mengenai akomodasi, penginapan, tiket, jadwal penyebrangan kapal, biaya penginapan, dan tempat-tempat wisata yg ada di pulau karimunjawa, karena itu akan mempermudah anda untuk melakukan perjalanan yg menyenangkan.
- Jika anda tidak menggunakan jasa paket Tour yg banyak disediakan oleh Biro wisata, lebih baik reserve penginapan, homestay atau hotel minimal 2 minggu sebelumnya karena biasanya pada waktu weekend banyak penginapan yg full booked.
- Persiapkan uang cash secukupnya, karena di karimunjawa terdapat ATM bersama.
- Jika anda bawa motor, sebelum masuk kapal feri isi bensin full tank. Di karimunjawa memang terdapat penjual bensin eceran, tapi kualitasnya diragukan .
- Pakaian bawa secukupnya, obat-obatan pribadi dan kaca mata hitam. Jangan lupa sun block dan lotion anti nyamuk.
- Jika anda pengguna Blackberry, siapkan batere cadangan atau power bank karena listrik di karimunjawa hanya ada dari jam 18.00 – 6.00 jadi pergunakan waktu yg ada untuk isi batere.
- Saat anda snorkling, gunakan life jacket dan kacamata renang.
- Jika anda mempunyai kamera underwater, jangan ragu untuk dibawa karena banyak sekali spot yg bisa diabadikan lewat foto.
- Jika anda ingin naik di kapal feri di kelas VIP, beli lah tiket di dermaga kelas ekonomi seperti biasa dan duduklah di dekat ruang VIP saat akan berangkat. Ketika kapal mulai bergerak, ada petugas disana yg menawarkan kita untuk masuk ke ruang VIP dengan tambahan Rp 20.000,- Jika anda banyakan mungkin bisa nego harga lebih murah (tapi ini dilakukan oleh petugas diam-diam tidak terbuka) Jika anda tidak didekati petugas, mendekatlah ke petugas itu dan iseng-iseng nanya kelas VIP dan memancing pembicaraan, saya yakin bila kelas VIP belum terisi penuh maka petuga itu akan menawarkan kepada anda.
Jadwal Keberangkatan Kapal
Jadwal KM Muria :Jepara - Karimunjawa:
Senin, Rabu dan Sabtu
Karimunjawa - Jepara:
Selasa, Kamis dan Minggu
Tarif Ekonomi : Rp. 28.500
Tarif Motor : Rp. 34.000
VIP : Rp. 60.000
Jadwal Expres Bahari
Jepara - Karimunjawa:
Senin : 10.30 WIB
Selasa : 10.30 WIB
Jumat : 14.00 WIB
Sabtu : 10.30 WIB
Karimunjawa - Jepara
Senin : 13.00 WIB
Rabu : 10.30 WIB
Sabtu : 08.00 WIB
Minggu : 14.00 WIB
Jadwal KMC Kartini I
Sabtu (Semarang – Karimunjawa) : 09.00-12.30
Minggu (Karimunjawa – Semarang) : 14.00-17.30
Tarif Bisnis : Rp. 110.000,-
Eksekutif : Rp. 135.000,-
Senin (Semarang – Jepara – Karimunjawa) : 07.00-10.00-12.30 *)
Selasa (Karimunjawa – Jepara-Semarang) : 11.00-13.30-16.30 *)
*) 2 minggu 1 kali