Hari itu tanggal 17 Oktober 2013, kamis wage sekitar pukul 4 subuh cerita ini dimulai.
Rasa mules mulai terasa saat matahari masih bersembunyi di balik ufuk sebelah timur bumi ini. Istriku mulai merasakan tahapan awal dari proses melahirkan seorang bayi yg dikandungnya selama 9 bulan. Saat itu aku masih terlelap dalam tidurku sehingga aku tak tahu istriku bolak-balik kamar mandi menahan mules, yg katanya mulesnya itu mirip saat kita mules ingin BAB.
Tepat jam 6.00 alarm dari handphone-ku berdering. Ku terbangun tak menyadari istriku sudah terbangun dari tadi hingga ia berucap "Yang... perutku udah mulai mules-mules dah, kayaknya mau lahiran". Aku berusaha tetap tenang dan tidak panik. "Mulesnya udah 5 menit sekali belum?" tanyaku penasaran. Istriku pun menjelaskan bahwa rasa mules yg ia rasakan itu frekuensinya sudah 5 menit sekali, akan tetapi rasa mules itu belum terasa menyakitkan. "Owh... itu artinya udah mau ngelahirin, tenang aja dulu sampe mulesnya sering banget" ucapku untuk menenangkan istriku. Istriku pun seakan tak terpengaruh dengan kontraksi di perutnya dan melakukan aktivitas seperti biasanya, bahkan sempat membuatkan nasi goreng untuk sarapanku.
Aku pun saat itu merasa tidak ada sesuatu yg perlu dikhawatirkan, toh istriku pun tak merasakan sakit. Seperti biasanya, aku pun berangkat ke kantor untuk bekerja. Tak lama ku di kantor, ibuku meneleponku panik mendengar istriku mules-mules, tak lama kemudian adikku nelepon juga... waduhh, pikirku malah orang lain yg panik padahal aku dan istriku aja tenang-tenang saja. Aku pun pulang lagi ke rumah, bersiap untuk ke klinik bersalin Bunda Nanda yg terletak di daerah Cipadung dekat rumahku.
Sekitar jam 10.00 kami tiba di Bunda Nanda kemudian langsung periksa dan hasilnya masih pembukaan 1, bidan itu pun menyarankan kami untuk kembali lagi ke rumah dan kami pun kembali ke rumah. Hingga jam 2 siang rasa mules itu semakin beringas, aku pun langsung membawa istriku ke Bunda Nanda. Masuk ruang persalinan jam 14.30 lalu bidan pun memeriksa kadungan dan ternyata sudah pembukaan 7. Bidan kemudian menelepon dokter Ono untuk segera datang.
Tak kunjung datang dokter Ono padahal pembukaan sudah sempurna dan si 'utun' sudah siap mengintip dunia. Bidan itu berkata "Gimana Pak, pembukaan udah sempurna apakah nunggu dokter ono atau biar kami yg tangani ?". Tak pikir panjang kubilang "terserah Bu, yg penting anakku lahir selamat". Seketika itu pula mereka menyiapkan segala peralatan untuk membantu persalinan. Aku ada di samping istriku memegang tangannya sambil memberikan support agar bisa bertahan.
"Hoaaaaa...." teriakan bayi yg keluar dari rahim istriku tepat pada jam 15.01 WIB. Perasaanku lega, istriku selamat dan anakku telah lahir ke dunia dengan sehat dan sempurna. Selamat datang ke dunia Lenteraku, jadilah cahaya yg selalu menerangi jalan di sekitarmu.
Tak kunjung datang dokter Ono padahal pembukaan sudah sempurna dan si 'utun' sudah siap mengintip dunia. Bidan itu berkata "Gimana Pak, pembukaan udah sempurna apakah nunggu dokter ono atau biar kami yg tangani ?". Tak pikir panjang kubilang "terserah Bu, yg penting anakku lahir selamat". Seketika itu pula mereka menyiapkan segala peralatan untuk membantu persalinan. Aku ada di samping istriku memegang tangannya sambil memberikan support agar bisa bertahan.
"Hoaaaaa...." teriakan bayi yg keluar dari rahim istriku tepat pada jam 15.01 WIB. Perasaanku lega, istriku selamat dan anakku telah lahir ke dunia dengan sehat dan sempurna. Selamat datang ke dunia Lenteraku, jadilah cahaya yg selalu menerangi jalan di sekitarmu.
Lentera adalah cahaya yg menerangi langkahku di dalam menggapai MIMPI.
Lentera adalah yg menerangi ruangku dengan warna-warni yg MENGGAIRAHKAN.
Lentera adalah pencerahan tatkala RASA tak lagi 'merasa' dan RAGA tak lagi 'meraba'.
Lentera adalah makna yg terkandung dalam derap langkahku untuk menggapai NEVER ENDING LAND
Lentera bukan lah milikku, ia milik-Mu yg akan kujaga agar cahayanya selalu terang menyinari jalan kami menuju Rahmat-Mu.
Lentera bukan lah milikku, ia milik-Mu yg akn kujaga agar cahayanya selalu terang menyinari jalan kami menuju Rahmat-Mu.
Lenteraku....
Jadilah Lentera yg selalu menerangi kedua orang tuamu, mencerahkan dunia dengan senyum dan tawamu
Jadilah Lentera yg bisa membanggakan agamamu, orang tuamu, dan lingkunganmu
Jadilah Lentera yg selalu menyayangi dan mengasihi umat seperti kami mengasihimu dan menyayangimu