Tepat jam 09.00 alarm berbunyi dari HP[O1] uing yang disimpan di sebelah bantal [seperti biasa yang dilakukan uing agar terbangun dari tidurnya]. Uing melirik layar HP itu dengan kelopak mata yang berat sekali untuk terbuka dan kemudian memijit tombol Snooze lalu melanjutkan tidurnya kembali yang uing rasa kurang karena larut malam -atau lebih tepatnya subuh- uing baru pulang ke rumah dari hedonnya malam minggu yang dihabiskan bersama temannya di warnet[O2] tempat temannya bekerja sebagai operator.
5 menit kemudian alarm itu berkoar lagi seolah mengingatkan uing untuk segera bangun dan memulai aktivitasnya hari ini. Setengah terperanjat, uing pun mematikan alarm Hpnya, kali ini uing memijit tombol stop.
Uing pun bangun dan keluar dari kamarnya untuk mencari koran di meja ruang tamu. Tak membutuhkan waktu yang lama, uing mengambil salah satu koran[O3] terbitan lokal dari meja tamu dan mulai membuka halaman olahraga karena di halaman pertama uing tak menemukan artikel mengenai Persib, tim sepakbola kebanggaan uing.
Berita tentang Persib merupakan sarapan pagi uing yang setiap hari tersaji di rumahnya kecuali koran tidak ada karena hari raya atau loper koran yang lupa mengirim ke rumahnya. 10 menit uing habiskan untuk membaca segala informasi, gosip, dan berita teranyar dan terkini dari tim kesayangannya itu, kemudian uing mengambil draft skripsi dari tasnya. Uing menyadari bahwa ia harus mempelajari terlebih dahulu isi dari setiap bab dari skripsi yang uing buat setelah 10 tahun uing sekolah –itu istilah uing untuk mengatakan kuliah- di kampus yang tiang-tiang pondasinya terbuat dari baja berwarna biru sebelum uing bimbingan dengan dosen bimbingan yang lebih mirip tokoh kartun dibandingkan dengan seorang dosen[O4] yang...ehmmm.....edun lah pokona mah, jenius abiiiiiiisssss.
Singkat cerita nih ya....uing mandi dan menyiapkan sesuatunya yang berhubungan dengan urusan bimbingan skripsinya untuk dimasukkan ke dalam tasnya. Mandi beres, pake baju beres, pake celana beres, uing pun manasin motor. Di meja makan terlihat oleh uing sebuah tahu sumedang ada di atas piring, uing pun mengambilnya dan melahapnya kotak-kotak [ngga bulet-bulet karena tahu bentuknya kan kotak] dengan lahap kemudian memakai jaket[O5] parasitnya yang berwarna coklat dan berjalan ke arah motor uing sambil mengunyah tahu yang tadi dilahapnya.
Brreuuummm.....suara knalpot yang bisa nyampe 150 desibel bila di gas pol, uing pun pergi dari rumahnya menuju Sarijadi tempat dosen pembimbingnya tinggal. “ Ayeuna kan hari minggu, Gasibu pasti macet ieu mah...”, pikir uing di benaknya. Uing berpikir keras untuk mencari alternatif jalan yang lain agar tidak melewati Gasibu karena pada setiap hari minggu Gasibu berubah menjadi lautan jongko yang berisi ratusan manusia yang ingin beli baju lah, beli celana lah, beli bed cover lah, beli makanan, beli alarm anti maling lah, atau hanya sekedar berolahraga, bahkan yang punya niat nyari jodoh pun ada...lengkap pokona mah, mall juga kalah.
“ Wow....jam 10.21 nih”, uing melihat Hpnya, saat itu uing berada di seputaran jalan Banda. Uing menancap gas motornya lebih cepat karena uing khawatir bakal telat nyampe ke rumah dosen pembimbingnya. Tepat jam 10.31[O6] uing tiba di depan pagar rumah dosen pembimbingnya itu, telat 1 menit dari jadwal yang diberikan kepada uing oleh dosennya itu. Uing memarkirkan motornya dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Uing meletakkan helm dan tasnya di atas kursi yang tersedia di samping garasi rumah itu. Terdengar sayup-sayup suara dosen pembimbingnya yang sedang mengobrol dengan salah satu mahasiswa bimbingannya di dalam rumah.
10 menit berlalu semenjak uing tiba di rumah itu perutnya mulai menunjukkan reaksi. “Krubuuk....krubuuk...”, cacing-cacing yang ada di perutnya berisik seperti ketika uing mendengar suara demo mahasiswa yang menuntut mundurnya menteri keuangan, padahal uing sedang melaksanakan praktikum di laboratorium.
Sungguh ironis memang, ketika berada di laboratorium yang seharusnya tenang dan terkontrol malah berisik seperti cacing-cacing yang ada di dalam perut uing yang juga demo meminta diberi makanan agar terdiam.
Uing mencoba mengabaikan cacing-cacing yang berdemo dalam perutnya itu. Uing berharap gilirannya untuk bimbingannya tiba, tapi setelah uing mencoba bersabar, cacing-cacing itu malah bersuara makin lantang dan keras. Uing pun akhirnya keluar dari rumah itu dan melirik ke kanan dan ke kiri untuk mencari warung yang letaknya ada di sekitar rumah dosennya itu. 20 meter dari rumah dosennya itu, tepatnya di depan mesjid, ada tukang cilok yang sedang mendorong gerobak ciloknya.
“Mang....cilok!”, uing memanggil tukang cilok yang mengenakan topi koboy yang terbuat dari anyaman rotan. “Mang dua rebueun, sing lada nya....!”, uing memesan cilok. “Nu alit atawa nu ageung Cep?”, tanya tukang cilok menawarkan pilihan. Uing memutuskan untuk memilih cilok yang berukuran kecil, karena di dalam hatinya ia berpikir jangan-jangan yang berukuran besar berisi daging tikus atau daging buaya malahan.
Sambil memberikan selembar uang pecahan 2.000 rupiah uing berkata “Nuhun Mang..”, lalu duduk kembali di samping garasi rumah dosennya dan menikmati cilok dan pedasnya sambal kacang yang dibungkus dalam plastik kecil.
45 menit berlalu semenjak kedatangan uing ke rumah dosennya, cilok sudah habis dimakan, akan tetapi giliran uing untuk bimbingan belum juga tiba padahal uing sudah menunggu dengan sabar. Akhirnya setelah lama menunggu, dosen pembimbing uing keluar menemuinya. “Maaf Uing ya, saya ada keperluan mendadak dengan klien saya, saya tidak bisa bimbingan hari ini, draftnya kasih ke saya sekarang, besok ketemu saya di kampus pas jam makan siang”, ujar dosen pembimbing uing sambil berjalan masuk lagi ke dalam rumahnya.
Perasaan dongkol menggelayuti batin uing, tapi apa boleh buat, uing pun kembali pulang ke rumah dan melanjutkan tidurnya yang tertunda.
[O4]Kang Eppy adalah salah seorang dosen klinis terbaik yang dimiliki Indonesia karena kemampuannya yang super...mirip Superman lah...
[O5]Sebenernya sih ini bukan jaket uing, tapi jaket kakaknya yang tertuker....panjang lah ceritanya, ntar bikin page baru aja lah khusus buat kekonyolan ini...hehe....
No comments:
Post a Comment